EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA Sebagai Pendorong Utama Pembentukan Industri Digital Masa Depan

Ekonomi digital lahir dan berkembang seiring penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang juga semakin mengglobal di dunia. Menurut Dalle (2016) sejarah ekonomi dunia telah melalui empat era dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin pasca revolusi industri, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional. Empat gelombang ekonomi sebelumnya berkarakter eksklusif dan hanya bisa dijangkau oleh kelompok elite tertentu. Gelombang ekonomi digital hadir dengan topografi yang landai, inklusif, dan membentangkan ekualitas peluang. Karakteristik ini memiliki konsep kompetisi yang menjadi spirit industri yang dengan mudah terangkat oleh para pelaku startup yang mengutamakan kolaborasi dan sinergi. Karena itu pula ekonomi digital merupakan ‘sharing economy’ yang mengangkat banyak usaha kecil dan menengah untuk memasuki bisnis dunia.

Saat ini pemerintah sedang mencanangkan Indonesia sebagai largest digital economy pada 2020 dan ditargetkan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Salah satu landasan pembangunan nasional dalam pencanangan ini adalah sektor digital. Pemerintah menargetkan transaksi ecommerce mencapai senilai US$ 130 miliar dan menciptakan 1000 teknopreneur dengan nilai bisnis US$ 10 miliar pada tahun 2020.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan peta jalan membuka akses berbagai macam sektor bisnis untuk masuk, bergabung, dan memperkuat bangunan ekosistem ekonomi digital. Salah satunya dengan mengetahui potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia serta benchmark e-mommerce negara-negara lain. Tidak dipungkiri beragam masalah dalam pencapaian target ini cukup banyak, diantaranya perubahan model bisnis berbagai sektor dari konvensional ke digital. Faktor sosiokultur masyarakat yang tidak dengan cepat dapat mengadopsi sistem ekonomi digital. Faktor lain adalah kendala yang dialami pelaku startup, masalah internasionalisasi (perusahaan-perusahaan nasional yang diakusisi oleh perusahaan asing), perlindungan konsumen, serta regulasi dari transaksi online itu sendiri.

Data Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Prospek Bisnis E-Commerce Indonesia
(Social Research & Monitoring soclab.co)

Nilai Bisnis Ritel Ecommerce Indonesia 2014-2018
(eMarketer, 2015)

Benchmarking Ekonomi Digital

Amerika

Amazon
Google
Facebook

Sangat visioner di awal era internet tahun 1998. Bill Clinton, mengesahkan Digital Millennium Copyright Act (DMCA). Lewat regulasi ini terciptalah berbagai inovasi, seperti eBay, YouTube dll. Regulasi DMCA melindungi bukan pada konsumen tapi melindungi terjadinya inovasi. Dimana melindungi kekebalan atas pemilik platform

China

Alibaba

Pemerintah begitu protektif hingga memfilter akses situs dari luar. Namun pemerintah China mampu memaksa investasi asing untuk masuk ke sana dengan nilai ratusan juta dolar. Pemerintah juga bisa menarik kembali para enginer yang berkuliah di Amerika atau di manapun untuk kembali ke negara mereka, membangun lapangan pekerjaan dan juga membangun teknologi startup

India

Flipkart
Inmobi
Snapdeal

Selama puluhan tahun, India dikenal sebagai destinasi dari outsource. Perdana Menteri India Narendra Modi berusaha mengajak banyak investor asing agar bisa meningkatkan jumlah entrepreneur lokal yang bersaing global. Hasilnya Amazon sudah membuka kantor di India dan mengucurkan miliaran dolar di sana. Terbaru adalah Softbank yang telah berkomitmen berinvestasi sebanyak Rp 130 triliun di India

Korea Selatan

Banyak perusahan teknologi berdiri di Korea Selatan

Upaya pemerintah Korsel membangun infrastruktur saat mereka terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2002. Pemerintah ingin berita dari Korea dapat menyebar ke seluruh dunia dengan cepat. Investasi besar-besaran mereka kucurkan untuk infrastruktur internet. Hasilnya sekarang, mereka menjadi negara dengan penetrasi internet paling tinggi di dunia. Tak hanya soal akses, tapi juga soal kecepatan

Indonesia

Belum memiliki satupun perusahaan yang angkanya di atas USD 1 miliar

Berharap pemerintah yang makin mendukung pertumbuhan e-commerce di Tanah Air.

Maka dari itu kami hadir menjadi yang pertama di indonesia sebagai manajemen sumber daya manusia atau outsourcing yang berbasis online. Kami mengacu pada program pemerintah yang akan mengembangkan bisnis startup dan menjadi yang terbesar diasi tenggara

PT. Solusi Bintang Internasional
(0321) 6830520
marketing@starsolution.co.id
“Dari Indonesia Untuk Dunia”

Andi Mahenu
0813-6403-0339
Manager Marketing
andimahenu@starsolution.co.id

Leave a Comment